ANAKKU, seiring bergulirnya waktu usiamu kini telah bertambah. Dan sudah menjadi kewajiban Ayah untuk mengajarimu beberapa adab yang ada dalam Islam. Salah satunya adalah adab ketika makan. Apa sajakah itu, Anakku? Akan sedikit Ayah ceritakan kisah yang pernah terjadi di zaman Rasulullah, Anakku.
Kisah ini diceritakan oleh oleh seorang sahabat yang bernama Umar ibnu Abi Salamah. Beliau berkata, “Aku adalah seorang anak yang berada dalam didikan Rasulullah. Sedangkan tanganku tak bisa tenang di satu tempat ketika sedang makan. Maka, Rasulullah bersabda kepadaku, “Nak, ucaplah basmalah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari makanan yang terdekat olehmu.” Cara makan yang Rasulullah ajarkan ini, akhirnya selalu kulaksanakan. [1]
Nah, Anakku. Dari kisah itu, kita tahu bahwa Rasulullah telah mengajarkan cara-cara yang benar dan baik dalam makan. Dan itulah yang harus kita teladani sebagai seorang muslim.
Pertama, mulailah makanmu dengan mengucapkan basmalah, Anakku. Karena, setiap hal yang baik selayaknya dimuliakan dengan menyebut asma-Nya Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Sebab karunia dan rahmat dari-Nya, kita bisa menikmati makanan dari rizqi yang halal dan baik. Jadi janganlah lupa menyebut nama Allah, seraya bersyukur kepada-Nya, karena semakin banyak bersyukur, maka semakin bertambahlah nikmat yang akan kita peroleh.
Yang kedua, makan dan minumlah dengan tangan kananmu janganlah dengan tangan kirimu. Karena, sesuatu yang baik hendaklah dibiasakan dengan tangan kanan, Anakku.
Kau tahu mengapa tak diperbolehkan menggunakan tangan kiri, Anakku? Karena, makan dengan tangan kiri adalah cara makan yang dilakukan oleh setan. Seperti sabda RAsulullah SAW :
“Jika seseorang di antara kalian makan, maka hendaknya dia makan dengan tangan kanannya. Jika dia minum maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya. Karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya pula.” [2]
Maka, tak layak bagi seorang muslim seperti kita untuk mengikuti tata cara setan dalam memakan makanannya. Sudah semestinya kita meninggalkan hal buruk itu dan melaksanakan apa yang disunnahkan oleh Nabi-Nya.
Yang ketiga, kita harus makan dimulai dari yang dekat. Kecuali, jika makanan itu bermacam-macam ragam jenisnya. Maka, diperbolehkan untuk mengambil dari tempat makanan yang jauh.
Begitulah, Anakku. Adab-adab makan yang telah diajarkan oleh Rasul kita yang mulia. Dan itu semua, hendaknya kita ikuti dalam keseharian kita. Sebagaimana yang dikatakan oleh Umar ibnu Abi salamah dalam kisah di atas, “Apa yang Rasulullah ajarkan tentang makan itu, tak pernah aku tinggalkan selamanya.”
Jadilah pengamal sunnah-sunnah Rasulullah, Anakku. Meskipun hanya hal-hal kecil yang mungkin sering dilupakan oleh banyak orang.
Sumber : islampos.com
0 comments:
Post a Comment